Senin, 13 Oktober 2014

Starbuks VS Kopi "Gerobak"



Kopi merupakan minuman yang mendunia. Di Indonesia kopi menjadi minuman utama masyarakat baik di Perkotaan maupun di Pedesaan. Dari dua ratus jutaan penduduk Indonesia hampir 70% nya adalah penikmat kopi. Tak jarang banyak kedai kopi yang mempuka lapaknya sampai membuka kafe yang berjualan minuman kopi.

Salah satu contoh gerai kopi yang terkenal di indonesia adalah Starbucks. Di sana menawarkan aneka jenis minuman kopi dengan harga yang fantastis. Secangkir kopi hitam bisa dihargai Rp.30.000. Bayangkan bila anda mengajak 5 teman hanya untuk sekedar minum kopi disana. Berbanding terbalik dengan yang biasa kita minum di warung kopi pinggir jalan, harga kopi hanya Rp.3.000 rupiah. Sepuluh kali lipat lebih murah, kenapa bisa demikian?  Padahal untuk rasa, warung kopi pinggir jalan tak kalah nikmat dengan yang ada di kafe-kafe ternama.

Yang menjadi persoalan adalah tampilan dari kopi yang disuguhkan. Bila kita pergi ke kafe tentu dari tempatnya pun sudah terasa nyaman, selain itu packaging dari kemasan kopi pun sangat menarik. Itu yang membuat konsumen tertarik untuk minum di kafe dan membeli kopi kemasan yang mereka jual.

Bukankah strategi ini  bisa dicontoh para pengusaha warung kopi  untuk menarik konsumen dengan tampilan minuman kopi yang lebih menarik.


4 komentar:

  1. Selamat kak atas postingan kopi hari ini. Kapan jualan kopi ARI DAEK dan membawa kopi Air Naningan menjadi kopi kelas dunia?

    BalasHapus
  2. Kopi ku Kopi Ari Hayang.................asli Pekandangan Punya.....

    BalasHapus
  3. @mbk itok : butuh proses untuk mencapai kesana. sekarang kami baru dalam proses bagaimana terlepas dari tengkulak

    BalasHapus
  4. @mang Jaka : bagus tuh mang jaka, yuk kita bersaing mana yang jadi duluan, kopi ari hayang atau kopi ari daek.. semangat!

    BalasHapus